Kebahagiaan untuk kebahagiaan

Diposting oleh Regina Auliyana

Pagi ini mentari bersinar cerah. Seperti biasa, Rani pergi ke kampus. Dilihatnya sudah ada taxi di depan rumahnya dan tanpa berpikir panjang akhirnya dia naik ke dalam taxi itu.

“Pagi neeeng... Ke kampus ya neng?”

Rupanya supir taxi yang sama dengan supir yang kemarin mengantarnya ke Kampus. Dengan senyum yang ramah Rani mengiyakan. Sampai di kampus, Rani memberikan uang 20 ribuan setelah melihat argo yang tarifnya sekitar 15 ribuan.

“Ambil aja Pak kembaliannya...”

Rani berlalu dengan senyum ramah. Akhirnya bapak itu melajukan kembali taxinya dan berhenti di warung nasi tempat dia biasa membeli makan.

“Mbok, seperti biasa yaaah...!”

Setelah melihat siapa yang memesan makanan akhirnya Ibu paruh baya itu memberikan sepiring nasi dengan tempe goreng yang seperti biasa dipesan oleh bapak supir taxi.

“Mbok, tambah ayam gorengnya ya satu!”

Ternyata, uang lebih yang diberikan oleh Rani digunakan untuk membeli ayam goreng oleh si bapak supir taxi itu. Selesai makan Ia membayar dengan uang 10 ribuan dan kembaliannya Ia berikan kepada Mbok penjual nasi.

“Semuanya sembilan ribu Pak...”
“Ambil saja kembalinya Mbok!”

Bapak supir taxi kembali bekerja dan Mbok penjual nasi kembali berjualan nasi, tiba-tiba datanglah anak dari si Mbok untuk pamit sekolah. Akhirnya uang seribu rupiah dari kembalian bapak supir taxi Ia berikan kepada anaknya sebagai tambahan uang jajan.

“Ini, ada tambahan uang saku untuk kamu nak... Baik-baik yaa di sekolah”
“Makasih bu, assalamualaikuuum...!”

Anak itu pergi sekolah. Ketika jam istirahat di sekolah, Ia belikan uang seribu itu untuk membeli roti yang harganya 500an. Dia membeli dua roti. Ketika berjalan ke kelas, dia melihat temannya yang duduk saja dan tidak membawa bekal apapun. Akhirnya dia berikan roti itu kepada temannya. Dan mereka makan roti bersama-sama.

***

Ternyata kebahagiaan itu bisa melahirkan kebahagiaan. Setiap orang dapat berbagi kebahagiaan. Rani telah memberikan uang kembalian yang dibelikan Ayam goreng oleh bapak supir taxi, lalu bapak supir taxi memberikan uang kembalian yang lebih seribu kepada mbok penjual nasi dan akhirnya uang seribu itu diberikan kepada anaknya yang digunakan untuk berbagi roti dengan teman sekelasnya, dan teman anak mbok penjual nasi itu sama-sama senang. Dan satu hari itu telah tercipta kebahagian yang lahir dari suatu keikhlasan. Tidak ada salahnya untuk ikhlas karena dengan keikhlasan dapat memberikan kebahagiaan yang selalu diteruskan, walaupun tanpa kita sadari :)

--aku pernah baca cerita ini dan aku berbagi ceritanya sama temen2--

0 komentar:

Posting Komentar

26.6.11

Kebahagiaan untuk kebahagiaan

Diposting oleh Regina Auliyana di 04.55

Pagi ini mentari bersinar cerah. Seperti biasa, Rani pergi ke kampus. Dilihatnya sudah ada taxi di depan rumahnya dan tanpa berpikir panjang akhirnya dia naik ke dalam taxi itu.

“Pagi neeeng... Ke kampus ya neng?”

Rupanya supir taxi yang sama dengan supir yang kemarin mengantarnya ke Kampus. Dengan senyum yang ramah Rani mengiyakan. Sampai di kampus, Rani memberikan uang 20 ribuan setelah melihat argo yang tarifnya sekitar 15 ribuan.

“Ambil aja Pak kembaliannya...”

Rani berlalu dengan senyum ramah. Akhirnya bapak itu melajukan kembali taxinya dan berhenti di warung nasi tempat dia biasa membeli makan.

“Mbok, seperti biasa yaaah...!”

Setelah melihat siapa yang memesan makanan akhirnya Ibu paruh baya itu memberikan sepiring nasi dengan tempe goreng yang seperti biasa dipesan oleh bapak supir taxi.

“Mbok, tambah ayam gorengnya ya satu!”

Ternyata, uang lebih yang diberikan oleh Rani digunakan untuk membeli ayam goreng oleh si bapak supir taxi itu. Selesai makan Ia membayar dengan uang 10 ribuan dan kembaliannya Ia berikan kepada Mbok penjual nasi.

“Semuanya sembilan ribu Pak...”
“Ambil saja kembalinya Mbok!”

Bapak supir taxi kembali bekerja dan Mbok penjual nasi kembali berjualan nasi, tiba-tiba datanglah anak dari si Mbok untuk pamit sekolah. Akhirnya uang seribu rupiah dari kembalian bapak supir taxi Ia berikan kepada anaknya sebagai tambahan uang jajan.

“Ini, ada tambahan uang saku untuk kamu nak... Baik-baik yaa di sekolah”
“Makasih bu, assalamualaikuuum...!”

Anak itu pergi sekolah. Ketika jam istirahat di sekolah, Ia belikan uang seribu itu untuk membeli roti yang harganya 500an. Dia membeli dua roti. Ketika berjalan ke kelas, dia melihat temannya yang duduk saja dan tidak membawa bekal apapun. Akhirnya dia berikan roti itu kepada temannya. Dan mereka makan roti bersama-sama.

***

Ternyata kebahagiaan itu bisa melahirkan kebahagiaan. Setiap orang dapat berbagi kebahagiaan. Rani telah memberikan uang kembalian yang dibelikan Ayam goreng oleh bapak supir taxi, lalu bapak supir taxi memberikan uang kembalian yang lebih seribu kepada mbok penjual nasi dan akhirnya uang seribu itu diberikan kepada anaknya yang digunakan untuk berbagi roti dengan teman sekelasnya, dan teman anak mbok penjual nasi itu sama-sama senang. Dan satu hari itu telah tercipta kebahagian yang lahir dari suatu keikhlasan. Tidak ada salahnya untuk ikhlas karena dengan keikhlasan dapat memberikan kebahagiaan yang selalu diteruskan, walaupun tanpa kita sadari :)

--aku pernah baca cerita ini dan aku berbagi ceritanya sama temen2--

0 komentar on "Kebahagiaan untuk kebahagiaan"

Posting Komentar

 

Pisces krasivoy~ Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting